Siem Reap dan sekitarnya dilanda hujan hebat tadi malam. Dari jam 7 malam hingga jam 5 pagi. Dingin AC dan udara luar bikin enggan keluar selimut. Tadinya Russ ngajak kami ke Pub Street. Tapi karena hujan deres banget, pada males. Akhirnya cowok-cowok pada pergi dan cewek-cewek ngampar di lantai kamar. Trudy, temen baru dari Belanda, dan 3 cewek Canada, yang-lupa-namanya-siapa-saja, bawa camilan dan soda sambil gosipan a.k.a tukar pengalaman sampai lewat tengah malam.
Saat aku bangun Trudy sudah menghilang. Aku pikir dia pasti ke Angkor Wat. Gokil... Aku bisa bangun jam 8 pagi. Sepertinya otakku mulai sadar kalau aku sedang liburan. Judulnya hari ini hari yang santai. Perjalananku ke Kompong Phluk sudah tidak memungkinkan lagi karena air sudah surut dan hutan itu sekarang hanya rawa yang becek dan berlumpur. Jadi hari ini aku mau naik sepeda keliling Siem Reap, mungkin bakalan ke Old Market menemui Mary, temen lokalku yang baru, kemudian ke Butterfly Garden buat fotoin kupu-kupu. Aku bergegas bangun dan mandi karena takut kesiangan dan kembali di panggang matahari karena kelihatannya pagi ini cerah sekali.
Keluar dari kamar mandi Trudy sudah duduk di tempat tidurnya. Dia bertanya, apa aku ada acara hari ini? Kubilang rencanaku hari ini, tapi Trudy bilang, mau nemenin aku ke Cambodia Landmine Museum gak? Baiklaaah, dari pada bengong gada temen ngobrol aku mau saja. Aku turun ke bawah untuk meminta hostel menelpon Mr. Sarth. Aku menunggu Trudy mandi sambil sarapan di lobby bawah.
The Cambodia Landmine Museum sekitar 45 menit naik tuktuk kearah utara dari Siem Reap. Tiba-tiba ditengah jalan suasana berganti dengan mendung yang berat menggantung dan angin cukup bikin kulit merinding. Udaranya menjanjikan hujan. Suasananya lain dengan hari-hari sejak hari pertama aku datang.
Badai Memanggil |
Selesai dengan musium kami kembali ke Siem Reap. Gak senganja ketemu dengan 2 roomies yang lagi sepedaan di kawasan Angkor Wat - berhenti sebentar untuk say hi dan ambil beberapa foto - kemudian kami kembali ke Hostel. Sore ini Trudy dan aku menghabisakan waktu di kolam renang sebelum makan malam.
Sungai Angkor Wat |
Trudy & The Monkeys ^.^ |
Friendly Fellas ^.^ |
Jika perjalanan dari border
Cambodia menuju Siem Reap memperlihatkan kesederhanaan dan keluguan
penduduk asli Cambodia, maka Pub Street ibarat pesta yang gemerlap. Pub
Street merupakan jantung
kota kecil ini. Kehidupan malam yang begitu gemerlap dengan neon sign dan suara music techno yang menggelegar dari
bar-bar sepanjang jalan. Kontras dengan keadaan lingkungan hostel
tempat aku tinggal. Kontras dengan gambaran kesederhanaan penduduk
Cambodia yang masih bisa dibilang 'lugu'.
Melewati Pub Street, kami berdua menjelajahi Night Market di siem reap. Banyak yang dijual disini. Mulai dari pernak-pernik, kaos, souvenir bahkan perhiasan dengan harga yang miring. Trudy dan aku menghabiskan malam ini dengan shopping.
Melewati Pub Street, kami berdua menjelajahi Night Market di siem reap. Banyak yang dijual disini. Mulai dari pernak-pernik, kaos, souvenir bahkan perhiasan dengan harga yang miring. Trudy dan aku menghabiskan malam ini dengan shopping.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar