Juni 03, 2013

Siem Reap 1 : Indonesia Dimanapun Ku Berada

Sekitar jam 5 sore, bus mulai memasuki jantung kota Siem Reap, bangunan kota sudah modern. Hotel-hotel bintang 5,  fine dining dan pub banyak bertebaran di kota ini. Bahkan aku sempat melihat toko barang-barang branded seperti Channel, Guci dan SYL disebuah sudut jalan, sesuatu yang terasa janggal di tempat sesederhana Cambodia.

Bus membelok jalan utama, Sivutha Street, dan berhenti di depan Nattakan Cambodia Travel Co. Ltd. Bus langsung - direct bus milik pemerintah Thailand - dari Bangkok ke Siem Reap pasti berhenti disini. Jadi kalau hotel yang dipesan ada pick up service boleh langsung minta di jemput disini. Saat bus berhenti di depan Nattakan Cambodia, kita gak boleh turun dulu, karena petugas travel akan mengangkut semua bagasi ke dalam kantor mereka. Disitulah tiket di perlukan untuk claim bagasi. Mereka juga menawarkan tuk-tuk dengan harga $1 untuk penumpang yang tidak dijemput oleh hotelnya, yang mana harga itu wajar sekali.


Tuk-tuk jemputan dari Jasmine Family Hostel datang. Referensi hostel ini kudapat dari teman-teman-teman traveler di Bangkok. Saat itu juga aku langsung menghubungi Mr. Kunn untuk memberikan itinerary-ku selama aku di Siem Reap. Aku juga mendapatkan tuktuk driver yang bernama Mr. Sarth, yang telah kupakai jasanya selama 4 hari di Siem Reap dengan harga murah. No scam at all. Selain itu beliau orangnya ramah dan baik. Juga pemandu yang lumayan tahu, dari pada nyewa pemandu kaaan...

"Welcome to Siem Reap, Miss Christine," sapanya ramah. Jangan takut kalo di Siem Reap. Selagi kita bisa berbahasa Inggris, komunikasi bakalan lancar. Karena hampir semua penduduk Siem Reap bisa bahasa Inggris.

Sampai di hostel segera check in dan mendapatkan mix dorm lagi. Dan kali ini lebih beragam, 2 cewek dan 3 cowok. Salah satunya adalah Rani, seorang solo traveler dari Malang. Rasanya kaya dapet lotre kalo ketemu teman dengan teman setanah air di negeri antah berantah. Reaksi pertama adalah jerit kegirangan yang bikin penghuni lain geleng-geleng kepala.

Seperti yang aku bilang, traveler itu jarang pergi sendirian. Pasti ada saja ketemu dengan traveler lain. Dari niat mau langsung tidur karena besok pagi harus bangun jam 4 untuk liat sunrise di Angkor Wat, malam ini aku diajak hangout bareng Rani dan teman-temannya. Jam 7 malam dengan sepeda sewaan - sepeda bisa disewa sehari dengan harga $1 untuk sepeda biasa dan $3 untuk jenis sepeda gunung, dengan deposit $30 - Rani dan aku menggenjot sepeda ke arah Sivutha Street untuk mengembalikan sepeda sewanya. Kemudian kami berjalan kaki menuju ke Pub Street, yang hanya berjarak 10 menit dari tempat penyewaan sepeda.

sepeda sewa $1
Kemudian sambil menunggu Mey dan Rahma datang, kami memesan makanan karena sudah kelaparan. Cap cip cup kembang kuncup, pilihan jatuh pada sebuah warung tenda dekat sign NIGHT MARKET yang pertama. Pilihan netral karena warung ini cukup bersih dan menyediakan masakan China. Ini makan malam pertamaku di Cambodia dan aku makan masakan China #tepok jidat. Dengan jus mangga, cap chay, grilled rib pork dan lemon shake - lihat betapa rakusnya aku hahaha - makan malam kali ini sekitar $6.5. Dengan kenikmatan rasanya dan begitu banyak yang bisa kudapatkan dengan harga 60 ribu rupiah, rasanya aku harus bilang WOW....!!



Saat kami makan, Mey dan Rahma datang. Karena Rahma ingin menjajal masakan India di restoran Curry Walla, jadilah mereka menunggu kami selesai makan dan kemudian kami berjalan ke restoran Curry Walla. 

Di restoran, kami tertawa melihat kelucuan yang terjadi di resto ini. Setiap meja pasti disediakan piring dan gelas. Namun saat penyajian makanan selalu disajikan dalam tray aluminium yang disebut Rani sebagai piring penjara. Jadi apa guna piring yang ada di meja? Itulah yang kami jadikan bahan lelucon malam ini.

jauh-jauh ketemunya orang setanah air juga
Hampir tengah malam, suasana Sivutha St. kian sepi - tapi tidak di Pub St. Kami memutuskan untuk mengakhiri hari ini dan bertemu lagi di Jakarta. Besok kami akan melanjutkan perjalanan masing-masing. Rani dan aku berjalan melewati jalanan yang telah sepi, gelap dan lengang menuju hostel. Huft....untung ada teman berjalan....

Direct bus Sieam Reap ke Bangkok bisa datang ke travel ini :
Nattakan Cambodia Co. Ltd.
22 Sivutha Street, Svay Dangkom District, Siem Reap City
Siem Reap Office H/P: 063 96 48 96 / 078 795 333

Departure time: 8:00 am
Price around $28

Tuktuk Mr. Sarth : +855 017 945 185 (atau kalau kalian nginep di Jasmine Family Hostel, minta saja tuktuk Mr. Sarth, pasti mereka sudah tau)

Mr. Sarth in action


Tidak ada komentar:

Posting Komentar