Mei 19, 2014

Maple Sederhana

Seni rajutan ternyata tidak harus berupa taplak meja, tas, topi dan syal. Tapi bisa juga berbentuk daun, bunga yang cantik dan juga binatang. Saat melihat-lihat Pinterest aku tertarik dengan bentuk daun ini. Setelah mencermati dengan teliti dan menirunya, jadilah daun ini. Haha... lucu juga dan mirip dengan gambar aslinya.

Hmm.. daun ini bisa menjadi bag tag atau gantungan kunci. Atau nanti dikumpulkan dengan bunga-bungan dan daun-daun lain jadi hiasan 3 demensi? hm.. good idea.

Mei 15, 2014

Motif Sederhana

Okey. Jadi aku lihat tas rajut yang super keren. Tidak pernah terbayangkan kalau tas rajut bisa sekeren itu. Dalam bayanganku tas rajut mah yang jadul dan biasa banget. Eh, penemuan baru, ternyata tas rajut The Sak itu ternyata buatan Indonesia. Yogyakarta lebih tepatnya. Di dalam negeri lebih dikenal denga tas "Dowa". Aih... betapa ketinggalannya aku.

Kemudian dengan bantuan engko pemilik toko benang di toko Sunflower, aku dikasih tau bahan yang tepat untuk membuat tas rajut. Jadilah tas rajut sederhana dengan pola seadanya ini. Tas santai buat nge-mall atau traveling.



Terbuat dari benang nylon ukuran 18. Ukuran hakpen 4. Ukuran tas : 30 x 30 cm. Ukutran tali 40 cm. Haha... ternyata buatnya lama ( hampir 2 minggu!! ), karena ukuran benang nilon kecil. Tapi hasil rajutan halus dan rapat. Kalaupun tidak memakai dalaman atau lining juga tidak masalah. Artinya barang tidak tercecer kemana-mana. Tas ini juga mudah di cuci dan kuat looh...

Mei 01, 2014

Sunset Bolero


Ternyata selain 'membolang' aku mempunyai bakat terpendam lain. Merajut. Dalam bahasa inggrisnya disebut crocheting. Pada dasarnya aku kenal merajut ini sejak SD. Dulu ada pelajaran prakarya yang mengajarkan cara untuk membuat rajutan taplak meja, menyulam sapu tangan dan kristik - cross stich. Tapi setelah sekian puluh tahun, aku tidak pernah lagi membuat salah satunya. 

Jadi bermula saat aku  melihat sebuah bolero yang cantik dengan harga selangit di sebuah majalah luar negeri, aku menjadi tertantang untuk membuatnya.

Dimana belajarnya ? Belajar bisa dari mana-mana asal ada kemauan. Pada dasarnya aku jenis orang want to know everything - eh, bukan kepo ya hihi - dan juga eager to learn. Untuk belajar lagi aku lihat buku, artikel, tutorial yang ada di internet. Tapi memang dibutuhkan kesabaran untuk mencari pelajaran yang tepat karena begitu banyak tutorial di internet. Selain itu merajut diperlukan sebuah kesabaran, pengetahuan tusuk dasar dan pengenalan jenis benang dan hakpen/jarum yang baik. Banyak ya... hahaha, nanti kalau sudah terbiasa feeling-nya akan dapet :)

Saat berburu di alat rajut aku menemukan banyak link toko online. Ada juga referensi toko benang yang 'cukup' murah di Jakarta. Aku melihat satu benang sangat menarik perhatian karena warnanya orange - I love orange :) - rame seperti sunset. Tidak tahu mau buat apa, yang penting aku membeli benang itu dengan ukuran hakpen yang direferensikan. Tidak tanggung-tanggung aku beli 10 gulung haha. Takut benang habis dan saat membuatnya jadi kurang benang kan lucu. Tidak tahu mau buat apa, akhirnya buat cardigan saja. Browsing gimana buatnya... bla bla bla. Akhirnya ketemu jenis bolero - kardigan lengan pendek - yang paling mudah menurutku.


Benang yang kupakai jenis rayon merk Viscose ukuran 15. Benangnya adem dan tidak panas untuk negara tropis, serta warnanya keluar - agak mengkilap. Jarum yang kugunakan ukuran hakpen nomor 5. Banyak benang 7 gulung. Lama pengerjaan, karena ngebut, 4 hari.
Pada awalnya, bolero ini dibuat untuk diri sendiri. Tapi karena tetangga kepingin, akhirnya dibeli. Aku buat lagi yang sama, tapi malah di beli oleh teman yang melihat. Hah!! Otak bisnis pun jalan. Lumayan kan bisa buat beli benang lagi. Jadi sebelum dikirim ke Malang, saya foto dulu untuk dokumentasi blog. Bolero ini cocok untuk santai dan formal. Kalau ada yang berminat, aku sekarang menerima pesanan. Hihihi.... ^.^