Juni 02, 2013

Petualang Itu Gak Pernah Sendirian

Menurutku, yang diperlukan oleh petualang atau traveler itu adalah hati yang lapang dan keberanian untuk menjelajahi dunia baru serta berani menerima sesuatu yang tidak terduga.
Banyak yang kaget waktu aku bilang aku jalan-jalan sendiri. mereka bilang, "Berani banget sih lo? Apa gak takut? Kan garing sendirian." Eit, siapa bilang solo traveler itu garing, bosen habis, mati gaya atau kesepian. Itu mungkin buat jenis orang introvert akut kali ya. Buatku pengalaman berpetualang sendirian ini asyik banget. Selain melatih kemandirian dan juga keberanian, jalan sendirian mengajarkan banyak hal. Jangan kuatir untuk merasa kesepian. Sepanjang perjalananku, aku selalu menemukan teman perjalanan yang baik. Dan biasanya, para petualang adalah orang lebih terbuka dengan orang lain, sesama petualang akan saling membantu dan saling percaya. Tapi jangan lupakan satu hal juga, kita harus tau batas kepercayaan dan harus pandai memilih teman.

hostel mates dinner... feels like home

Roome-mates ku berasa dari Ukraina, Canada, Spanyol dan Indonesia. Aku menepati sebuah mix dorm yang dihuni oleh para cowok. Apakah itu mengganggu? Tidak. Tidak ada pelecehan dalam bentuk apapun. Bahkan aku merasa seperti di 'emong' olah para cowok itu. Saat Max harus bangun jam 3 pagi untuk mengejar pesawat jam 6 pagi, dia meminta maaf karena harus menyalakan alarm pada pagi buta. Pada saat lampu kamar sudah mati, mereka bertoleransi untuk tidak berisik saat masuk kamar. Saat aku meninggalkan hostel untuk bepergian dan meninggalkan barang-barangku tersebar tempat tidur dan backpack terbuka di kamar - yaaah, karena ku lihat semua orang begitu - tidak ada yang hilang. Tapi tentu saja, kita masih berjaga-jaga dengan membawa barang-barang penting seperti uang, kamera dan pasport dalam daypack.

Malam terakhir aku menginap di Bangkok ada kejadian yang membuatku cukup terharu. Pulang dari jalan-jalan, tiba-tiba satu dari tetangga dorm sebelah menghampiriku dan bertanya, apakah aku mau makan malam bersama? Nah kan... walaupun tidak begitu kenal akhirnya anak-anak satu hostel plus si pemilik hostel, Nate, makan malam bersama di rumah Sam, teman Nate. Bukan makanan take away dari restoran, tapi makanan rumahan yang dimasak tuan rumah dengan rasa bener-bener ciamik bin muancap khas Thailand. Dan baru tahu kalau mereka semua gila becandanya. Setelah itu kami pergi ke night market di Ratchada Night Bazaar dan jalan-jalan sampai lewat tengah malam.

Maaf, karena gak bawa kamera, jadi ngambil foto punya Trip Advisor. Kira-kira beginilah keadaannya Ratchada Night Bazaar. Pasar  malam ini sangat luas. Banyak barang-barang vintage, souvenir, makanan bahkan bar-bar mini disini. Walhasil sampai dirumah lewat tengah malam dan badan langsung tepar. At least it was a very happy day...



3 komentar:

  1. Setuju mbak christine... Bahkan petualangan itu tak sejauh yg kita bayangkan... "halaman" rumah depan atau belakang kita bahkan menjadi arena petualangan yang baik. Itu pun bagi orang2 yang menyadarinya.

    BalasHapus
  2. Seru kalo ketemu temen2 baru :)

    BalasHapus