Agustus 20, 2013

Dari Ullen Sentalu Lanjut JeJamuran

Begitu keluar dari kereta Pramex udara panas Yogya langsung menyambut. Weezz... perubahan temperaturnya parah banget. Siang puanas puol dan kalau malem dingin brrrr...!! Bikin badan anak Jakarta jadi meriang.

Dari stasiun Tugu langsung naik becak ke EDU Hostel yang jaraknya sekitar 15 menitan. Dengan keadaan sepanas ini dan duit 15 ribu, aku jadi kasihan sama tukang becaknya. Hostelnya nyaman dengan dekorasi minimalis dan efisien. Ada private room dan dorm. Untuk tipe dorm termasuk nyaman karena dorm di bagi dua tipe dorm cewe dan cowo. Ruangan aktifitas luas, ada wifi di ruang lobi dan juga internet gratis.

Sekitar jam satu siang Martin datang dengan sepeda motor sewa. Tanpa membuang waktu, kami langsung berangkat menuju ke tujuan pertama. Ini petualangan pertamaku traveling pakai sepeda motor. Sempet nyasar agak jauh dan akhirnya kembali ke jalan yang benar hahaha. Yang penting andalkan insting, kejelian mata untuk melihat tanda arah jalan dan GPS mulut. Hitung-hitung latihan buat ke Vietnam Utara nanti. Ameeeen...!!!

Udara mulai dingin saat memasuki wilayah Kaliurang. Museum Ullen Sentalu ada di Jl. Kaliurang KM.25. Kalau dari patung 'Udang' ambil jalan yang sebelah kiri, naik kira-kira 500 meter. Dari luar museum ini seperti reruntuhan bangunan tua lengkap dengan tanaman rambatnya. Tiket masuk untuk turis lokal 30 ribu rupiah dan internasional 50 ribu rupiah, sudah termasuk guide dan minuman kalau tour sudah selesai.

Aku gak gitu suka museum, tapi yang ini membuatku kagum dengan detail arsitektur, tata letak yang bagus, koleksi yang terawat dan juga cerita dari guidenya yang seperti mendongeng. Sayangnya, didalam museum ini gak boleh foto-foto koleksinya. Walhasil, dikit banget hasil jepretan di museum ini.

Ruang Istirahat - di sini kita di kasih minuman tradisional keraton
wujud dari keprihatinan anak muda sekarang yang gak mau belajar, makanya prasati di letakkan miring

Di belakang museum ini ada restoran Beukenhof. Sesuai namanya, resto ini mempunyai interior jaman Belanda. Menu makanannya western. Tapi sayang, saat tour selesai, restoran ini sudah tutup. Padahal pengen juga ngicip penganan yang katanya enak di sini.

 

Saat keluar dari museum udara semakin dingin. Bahkan kabut tebal sudah turun jadi keadaan agak spooky. Tapi perut gak bisa di ajak kompromi. Akhirnya kami nongkrong sambil makan baso dan wedang ronde di depan museum. Lumayan buat ganjel perut sampai turun dari Kaliurang nanti.


Kabut menyebabkan perjalanan turun jadi semakin dingin. Perjalanan lebih santai karena misi sudah selesai. Klayaban bingung sambil melihat hal-hal yang menarik di sekitar Kaliurang. Kemudian Martin usul untuk mampir ke RM JeJamuran. Sekalian turun, katanya. Kebetulan dia melihat tanda arah restoran itu hanya 7 KM. Ah, dekat. Tapi ternyata.... 7 KM, terus 3 KM ke kiri, terus 3 KM ke kiri lagi, terus 1 KM ke kanan dan akhirnya 600 meter ke kanan. Ya ampun, yang buat petunjuk arah benar-benar PHP - pemberi harapan palsu. Tapi untungnya makanannya sepadan dengan perjalannya.

RM JeJamuran ada di sekitar 600 meter Jl. Magelang, setelah perempatan Degung. Tepatnya di desa Niron, Pandowoharjo, Sleman. Resto dengan interior khas Jawa ini enak buat nongkrong atau acara keluarga. Harganya juga gak mahal. Sekitar 9-20 ribu seporsi. Disini menyediakan berbagai makanan dengan bahan dasar berbagai macam jamur. Ada rendang, sate, bakar, keripik dan lain-lain dengan rasa ciamik.

 
 

Kenyang kami segera menuju ke Malioboro untuk ketemu dengan Rani di Mc.D Mall Malioboro. Seneng ketemu eneng satu ini. Kangen pengen ngobrol-ngobrol trus flash-back trip kami di Cambodia dulu. Yah, Rani, Martin dan aku bertemu saat aku solo traveling di Cambodia bulan Juni lalu. Sayang cuma semalem aku ketemu Rani. Hope we'll meet soon, Sweetie - ketjub basah.


Cambodian Survivors ^.^

2 komentar:

  1. Asik ya Kak cerita jalan-jalan Yogyanya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hahaha...Iya. Kali ini jalan-jalanya cukup menarik karena gak pake kendaraan umum. Tapi motor... lebih menantang :D

      Hapus