|
Foto Keluarga Trip Pulau Tunda |
Setelah lama tidak mengorganisir trip, akhirnya dipaksa untuk mengolah itinerary ke Pulau Tunda karena ngiler
dengan cerita tetangga. Banyak bertanya dengan Om Google dan juga melihat
referensi dari foto-foto internet yang semakin membuat ingin tahu seperti apa
Pulau Tunda itu. Waktu hanya dua minggu untuk mengumpulkan massa sebanyak 25 orang untuk berbagi biaya perjalanan. Dan akhirnya
bisa berangkat dengan 26 orang.
Pulau Tunda terletak di Kabupaten Serang, Banten. Dari
Jakarta dapat bisa dicapai dengan kendaraan umum. Dengan naik bus ke jurusan Pelabuhan Merak,
turun di Terminal Pakupatan, Serang. Dari terminal Pakupatan, bisa langsung naik
mobil angkot warna hijau ke Pelabuhan
Karangantu. Dari Karangantu bisa mengambil kapal menuju Pulau Tunda. Namun,
kapal umum ke Pulau Tunda hanya ada 3 kali seminggu (Senin, Rabu, Sabtu). Jam 8 pagi dari pulau Tunda dan 2 siang dari Karangantu. Oleh
karena itu lebih baik shared cost
dengan teman-teman jika hanya menginginkan kunjungan akhir minggu saja. Untuk
penyewaan kapal dan rumah tinggal, bisa menghubungi Mas Anshor, telepon
+62.858.1180.4077.
Jika membawa rombongan, lebih baik memberikan daftar peserta sebelum hari
keberangkatan kepada pemilik kapal yang disewa. Dikarenakan pemilik kapal harus melapor ke Shah Bandar untuk pengangkutan
penumpang. Saya rasa regulasi ini dikarenakan kapal-kapal yang melalui Pelabuhan Karangantu tidak terbiasa dengan rombongan wisatawan backpacker yang menyandang tas segede gaban dan segala perlengkapannya. Karena ketidaktahuan ini, kami sempat mengalami sedikit gangguan karena belum mendaftar. Apalagi
kedatangan kami lepas tengah malam dengan satu orang asing diantara kami. Saya sebagai
EO sempat dibawa ke kantor Shah Bandar dan sedikit ditanya-tanya. Terutama
mengenai Malte, teman dari Jerman. Namun karena memang keberadaannya sah di Indonesia dan
juga karena ada kartu ajaib Ailsa,
akhirnya kapal kami bisa berangkat ke Pulau Tunda pada jam 2 pagi.
|
Dermaga Kampung Timur Pulau Tunda |
Pelajaran : menyeberang laut saat gelap sangat tidak
dianjurkan. Karena walau saat menyeberang laut tenang, namun tetap saja mengerikan karena gelap dan kapal yang mengayun cukup keras. Karena kapal yang digunakan
adalah kapal pancing ikan yang lumayan kecil. Sangat berbeda dengan kapal feri
untuk penyeberangan Merak – Bakauheuni.
nice post kaka christine chen :) mampir dan follow blog saya juga ya ;)
BalasHapusTrima kasih Reza... ^.^
Hapus