Mei 19, 2013

Trip Santai Pulau Tunda

Foto Keluarga Trip Pulau Tunda

Setelah lama tidak mengorganisir trip, akhirnya dipaksa untuk mengolah itinerary ke Pulau Tunda karena ngiler dengan cerita tetangga. Banyak bertanya dengan Om Google dan juga melihat referensi dari foto-foto internet yang semakin membuat ingin tahu seperti apa Pulau Tunda itu. Waktu hanya dua minggu untuk mengumpulkan massa sebanyak 25 orang untuk berbagi biaya perjalanan. Dan akhirnya bisa berangkat dengan 26 orang.

Pulau Tunda terletak di Kabupaten Serang, Banten. Dari Jakarta dapat bisa dicapai dengan kendaraan umum. Dengan naik bus ke jurusan Pelabuhan Merak, turun di Terminal Pakupatan, Serang. Dari terminal Pakupatan, bisa langsung naik mobil angkot warna hijau ke Pelabuhan Karangantu. Dari Karangantu bisa mengambil kapal menuju Pulau Tunda. Namun, kapal umum ke Pulau Tunda hanya ada 3 kali seminggu (Senin, Rabu, Sabtu). Jam 8 pagi dari pulau Tunda dan 2 siang dari Karangantu. Oleh karena itu lebih baik shared cost dengan teman-teman jika hanya menginginkan kunjungan akhir minggu saja. Untuk penyewaan kapal dan rumah tinggal, bisa menghubungi Mas Anshor, telepon +62.858.1180.4077.

Jika membawa rombongan, lebih baik memberikan daftar peserta sebelum hari keberangkatan kepada pemilik kapal yang disewa. Dikarenakan pemilik kapal harus melapor ke Shah Bandar untuk pengangkutan penumpang. Saya rasa regulasi ini dikarenakan kapal-kapal yang melalui Pelabuhan Karangantu tidak terbiasa dengan rombongan wisatawan backpacker yang menyandang tas segede gaban dan segala perlengkapannya. Karena ketidaktahuan ini, kami sempat mengalami sedikit gangguan karena belum mendaftar. Apalagi kedatangan kami lepas tengah malam dengan satu orang asing diantara kami. Saya sebagai EO sempat dibawa ke kantor Shah Bandar dan sedikit ditanya-tanya. Terutama mengenai Malte, teman dari Jerman. Namun karena memang keberadaannya sah di Indonesia dan juga karena ada kartu ajaib Ailsa, akhirnya kapal kami bisa berangkat ke Pulau Tunda pada jam 2 pagi.
Dermaga Kampung Timur Pulau Tunda
Pelajaran : menyeberang laut saat gelap sangat tidak dianjurkan. Karena walau saat menyeberang laut tenang, namun tetap saja mengerikan karena gelap dan kapal yang mengayun cukup keras. Karena kapal yang digunakan adalah kapal pancing ikan yang lumayan kecil. Sangat berbeda dengan kapal feri untuk penyeberangan Merak – Bakauheuni.

Akhirnya karena kelelahan, banyak kegiatan keluar dari itinerary. Acara trip menjadi piknik santai. Snorkeling, menjelajahi pulau, sesi pemotretan dengan model dadakan, bersantai dan bakar ikan menjadi kegiatan kami. Tempat snorkeling cukup bagus dengan air yang jernih, karang besar dan ikan beragam. Namun sayang kami tidak bisa melihat rombongan ikan lumba-lumba yang konon sering lewat di wilayah perairan pulau ini. Walaupun demikian, dengan keakraban dan guyonan diantara peserta dan juga waktu santai minggu ini membuat kami bersemangat untuk menyambut minggu depan.
Selintas Pantai Tunda
satu keinginan : pengen lewat disitu, tapi gak boleh
Ikan...mana Ikan....??
karang dari atas kapal
Bawah Laut
karang yang masih bagus
Sunrise
Santai
Jelajah Pulau Tunda

berhasil 'merampok' si Ibu buat rujakan
The Old Lady

Snap Shoot Di Pulau Tunda
Mumpung model-modelnya lagi pada pengen narsis

Three Musketer
Floating
Hiding
Up There
Blow
Taraaaaa...
Nice Though

2 komentar:

  1. nice post kaka christine chen :) mampir dan follow blog saya juga ya ;)

    BalasHapus